PAHLAWANKU TANPA TANDA JASA
Perkenalkan, nama saya Kristopel
Silaban. Mahasiswa semester 5 di universitas Quality. Saya mau share pengalaman
belajar saya sewaktu duduk dibangku SMP yang tak bisa saya lupakan. Kalian tau
kapan saya duduk dibangku SMP? saya
masuk SMP tahun 2008 dan lulus tahun 2011.
Masa SMP adalah masa yang
menyenangkan, dimana para siswa-siswi sedang bergejolak, mencari jati dirinya
masing-masing. Maklumlah masa remaja menuju dewasa itu memang banyak pergolokan
dalam batin.
Oh
iya, saya dulu bersekolah di SMP Negeri 1 Simangumban Jln Tarutung-Sipirok, Kec.Simangumban, Kab. Tapanuli Utara. Bangunannya memanjang dan
setiap ruang kelas tingginya sekitar 4,5 meter atau lebih. Sebagian ruangannya
dicat putih. Ada juga ruang kelas yang dicat warna biru, dengan ubin model lama
dan jeruji-jeruji pengganti jendela yan menggantung disepanjang alur dinding
kelas, berkarat dan bersarangkan rumah laba-laba.
Di tengah bangunan sekolah
terdapat lapangan serbaguna yang bisa digunakan untuk upacara, voli, futsal,
pentas musik, dan juga sebagai tempat memajang siswa yang bandal untuk
menghormat bendera. Jumlah
kelas di sekolah ku itu dulu ada sekitar 12 kelas. Kelas VII dibagi menjadi VII.A sampai VII.D kelas VIII juga demikian, dari VIII.A sampai VIII.B, begitupun kelas IX, mulai IX.A sampai IX.D
Guru-guru di SMP ini
berkualitas. Tapi ada jugu beberapa guru yang sangar atau sebutan kerennya
kiler. Biar ku ceritakan.
=========
Pak
Pinondang Sihombing S,Pd atau yang sering kami panggil bapak P.S, bapak ini mengajar
fisika. guru dengan postur tubuh besar dan berkulit putih ini salah satu hobby
nya ialah berburu, tapi uniknya bukan berburu binatang di hutan melainkan
berburu siswa yang berani melawan guru, bodoh dan yang suka bolos, ya maklumlah
bapak ini dulu wakil kepala sekolah ya wajarlah, tapi sialnya saya adalah salah
satu korbannya. Sial gak?
Ceritanya saat itu saya
duduk di kelas VII.C, jam pertama adalah fisika dan sebenarnya adalah hal yang
tabu untuk main-main di kelas si “master pemburu ini”. Aku tengah mengobrol
dengan teman yang duduk dibelakang bangkuku. Kemudian pak P.S masuk dan duduk
di depan kelas, tapi saya masih tetap mengobrol dengan teman yang dibelakangku.
Kemudian seisi kelas tiba-tiba hening dan teman yang dibelakangkupun diam, tapi
saya masih tetap berkata-kata kepada teman dibelakangku yang sudah hening
itu. Dan tiba-tiba ada suara menggema
didalam kelas itu,
“ kris” ( panggilan saya)
Maju kamu....!
Telingaku serasa disambar
saat itu dan langsung saya membalikkan badan saya melihat apa yang terjadi.
Kemudian kurasakan sorotan matanya diatas kumisnya yang lebat bagai hutan rimba
itu menelusuk di sela-sela rambutku dan mengunci mataku yang memang saat itu
sangat kebingungan.
Lah.., napa ya nih guru
ngeliatin saya seperti itu?
.......................
......................
*lalu sadar* lah, saya yang
dipanggil maju tadi kan?
Ahhhh.. sialll salah apaan
ya saya?
Vonis telah telah
dijatuhkan dan aku harus maju kedepan untuk mendapatkan hadiah dari pak P.S,
kalian tau hadiahnya apa? Hadiahnya itu saya disuruh mengerjakan soal materi minggu
lalu. Di depan kelas coba untuk mengerjakan soal dari bapak itu tapi apa daya
namanya juga tak ada persiapankan ya yang pastinya saya gak bisa.
Di depan kelas saya
dimarahi
Kris sini kau, dengan
sorotan mata yang tajam.
Saya datang mendekat ke
arah meja guru sambil tunduk dan bersiap-siap medapat hadiah lagi..
Kemudian pak P.S menyuruh
saya mengulurkan tangan saya kedepan, wahh apa yang ada dalam pikiran saya
benaran terkabul saya dapat hadiah lagi...
Kalian tau apa hadiahnya?
Iya hadiahnya itu penggaris panjang yang mendarat beberapa kali ditelapak
tangan sumpah itu tidak enak kali dan membuat hati ini serasa panas waktu itu..
=====
Setelah itu bapak itu
menceramahi saya di depan kelas dan memberi tahu saya apa kesalahan saya,
kalian tahu apa dikatakan bapak itu sama saya..?
Kris kamu itu seharusnya
pintar tapi kamu malas belajar, kenapa bapak bilang seperti itu buktinya
kakakmu selalu meraih juara umum di sekolah ini kenapa kamu jauh dari mereka.
Begitu juga yang lain kalian sebenarnya pintar, tidak ada yang susah baik itu
angka-angka maupun rumus-rumus tapi yang buat susah itu pikiran kalian sendiri
karena sebelum kalian mencobanya (belajar) kalian sudah mengalah duluan, makanya
kedepannya harus lebih bisa lagi dari sekarang ya...
Setelah bapak itu selesai
berceramah saya di suruh duduk...
Mengingat pukulan itu ataupun hukuman dari guru tidak membuat saya dendam bahkan tidak membuat saya
mengadu sama orang tua saya, karena saya tau apabila orang tua saya tahu itu
pasti saya di hajar berkali-kali lebih dari itu. Karena orang tua saya mempunyai prinsip kalau orang menegur anaknya berarti orang itu sayang sama anaknya.
=========
Orang tua saya bukan
seperti orang tua jaman sekarang, yang mana kalau anaknya mengadu kepada orang tuanya karena dimarahi
atau dihukum guru, langsung itu orang tua jaman sekarang melaporkan guru itu ke polisi atau paling tidak datang kesekolah dengan gagah dan mengatakan "guru itu tidak layak jadi guru dan harus bertanggung jawab dengan berhenti mengajar" . Padahal kalau kita gunakan akal sehat kita pasti kita para orang tua sadar bahwasanya guru itu bukan hanya sebagai orang tua sambung anak bapak ibu ketika di sekolah, namun jauh melebihi itu guru merupakan alat pemerintah dan alat Tuhan untuk memberikan yang terbaik bagi anak bapak ibu. Selain itu, guru itu pun pasti taulah mana yang baik
dan tidak bagi anak, karena guru itupun punya anak bapak, ibu.
Pak,
bu ketika anda memberangkat anak anda kesekolah itu artinya anda mempercayakan
anak anda sama guru di sekolah itu.
Mereka
adalah guru, orang yang dilatih dan dipersiapkan untuk mendidik, membimbing dan
mendorong anak anda untuk lebih baik. Jadi tidak mungkin anak anda dicubit
tanpa ada sebabnya.
Dan
yang terakhir pak, bu ingat anak itu adalah darah daging kalian, jangan ketika
guru salah anda langsung penjarakan guru itu. Jadi bagaimana dengan anda yang berbuat salah sebagai orang tua yang mana anda memberikan ajaran tak bermoral kepada anak anda melalui
tontonan di tv, android, dll itu adalah kesalahan yang lebih parah karna merusak moral dan ahlak anak anda.
Marilah bapak, ibu hargai jasa seorang guru, yang menjadikan anak bangsa memiliki masa depan
yang cerah melalui pendidikan. Karena hanya melalui pendidikanlah kita dapat memberikan bekal bagi anak-anak penerus kita untuk menjadi pemimpin kedepannya.
Diakhir tulisan Saya ini saya hanya ingin sampai satu pesan bagi kita semua " Ketika guru melakukan tindakan terhadap anak kita, mari kita koreksi dulu diri kita dengan satu pertanyaan ini "apakah ada yang kurang yang saya lakukan terhadap anak saya sehingga anak saya seperti ini?". Semoga dengan satu pertanyaan ini dapat menuntun bapak, ibu untuk lebih jernih berpikir dan lebih tepat dalam bertindak, terlebih dapat mengurangi rasa percaya diri bapak, ibu sebagai orang yang paling benar.
Salam Dari Saya Kristopel Silaban S.Pd Pendidik dari kampung yang bersuara keseluruhan belahan dunia melalui tulisan 🙏☺️
Komentar