MAKALAH
PENGERTIAN,
CIRI-CIRI, JENIS-JENIS DAN LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KRISTOPEL SILABAN
1605030046
UNIVERSITAS QUALITY
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MEDAN 2016
DARTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
I.1LATAR BELAKANG.............................................................................1
I.2 PERUMUSAN MASALAH...................................................................1
I.3TUJUAN
DAN MANFAAT...................................................................1
II.
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN KARYA ILMIAH........................................................3
2.2
CIRI-CIRI KARYA ILMIAH................................................................3
2.3
JENIS-JENIS KARYA
ILMIAH..........................................................
2.4
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH.................5
III.
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................8
IV.
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan
hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam
tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil
penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen
yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk
laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis
laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang
sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat
disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya
di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan
secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat
makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apakah
ciri-ciri karya ilmiah?
3. Jenis
atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
4. Bagaimanalangkah-langkah
penulisan karya ilmiah yang baik?
C.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah
ini untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai
dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan antara karya ilmiah
dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap – tahap pelaksanaan dan
cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya dapat
dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari
karya atau penulisan ilmiah.
Sedangkan manfaat dari
penulidan karya ilmiah meliputi hal berikrut
1. Ada banyak manfaat yang baik dari
pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau
instansi sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain :
Melatih kreatifitas siswa dalam menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya)
tentang suatu kajian atau topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini
secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir
secara logis-sistematis, kemampuan membahasakan, kemampuan menganalisis-kritik,
dll.
2. Karya tulis itu, bukan hanya berguna bagi
penulis saja tetapi juga sebagai bahan referensi ilmiah dan sumbangan
pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan
lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
3. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi
yang ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan
hasil karya tulis, penulis dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau
mengolah sesuatu yang menjadi obyek tulisan ilmiah anda sehingga dapat
mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk mencapai
gelar-gelar ilmiah lainnya.
4. Melatih berpikir tertib dan teratur karena
menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan
prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan/kaidah standar, disajikan teratur,
runtun dan tertib.
5. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya
Ilmiah
Karya ilmiah adalah
karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggung jawabkan
keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya
penelitian.Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi
persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah
lebih didasarkan pada pertanggung jawaban ilmiahnya. Sebagai karya hasil
penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa komponen yaitu :
a) Masalah penelitian
b) Tujuan
penelitian
c) Metode penelitian
d) Kajian Teori
e) Objek penelitian, data,
dan variabel penelitian
f) Hasil penelitian
B.
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut
ü Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
ü Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
ü Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan),
dan bagian penutup.
ü Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
C. Jenis-jenis
Karya Ilmiah
Beberapa jenis karya
ilmiah yang paling banyak diterbitkan oleh manusia adalah sebagai berikut :
1) Artikel
Ilmiah Popular
Berbeda dengan
artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik.
Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi
dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah
tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan
berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’
dengan opini penulis.
2) Artikel
Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan
artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada
setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah
dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah
terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D,
C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel
ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya
‘diakui’.
3) Disertasi
Pencapaian gelar
akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji
Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang
mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
4) Tesis
Tesis adalah jenis
karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi.
Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan
‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
5) Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
6) Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada
seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan
ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi,
kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional,
empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
7) Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak
menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif
(saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang
sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah
yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
D. Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah
Dalam pembuatan
sebuah karya ilmiah dibutuhkan beberapa tahapan - tahapan, diantaranya yaitu :
tahap persiapan, tahap penulisan dan tahap evaluasi.
A. Tahap Persiapan
1. Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa
Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah
hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Wahab
(1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau
lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara
itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang
topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi
menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
topik adalah :
a. Isu-isu yang masih hangat.
b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan
dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik
dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa
didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut
dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari
bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah
terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan
sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
3. Survei Lapangan
Langkah ini adalah
melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan
yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik
acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
4. Membangun
Bibliografi
Bibliografi berarti
kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka
yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk
mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah
diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya :
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun
terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku
tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel
yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan Bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari
satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak
diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi
adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua
spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua
dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau
empat ketikan.
5. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah
menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda.
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek
penelitian.
6. Menyusun Rancangan
Penelitian
Merupakan kerangka
kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian sebagai
langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan
kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
7. Melaksanakan Percobaan
Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan
kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian
yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan obyek penelitian
8. Melaksanakan Pengamatan
dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan
percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
9. Menganalisis dan
Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa
dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk
menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di
langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi
dari pengamatan dan pengumpulan data.
10. Merumuskan Kesimpulan
dan Teori
Langkah ini
merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini
mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek
penelitian.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a) Dalam mengidentifikasi masalah ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pertama, gunakan bahasa yang mudah
dipaham. Kedua, pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua
orang. Ketiga, gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman.
b) Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan suatu masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat,
peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang
dapat diperoleh, dana, dan tenaga.
c) Tujuan penelitian juga sangat
berkaitan dengan kesimpulan dan manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata
dari hasil yang akan dicapai melalui penelitian tersebut.
d) Prinsip-prinsip teori dalam karya
ilmiah berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori
akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti.
e) Dalam memformulasikan isi tulisan
ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu tahap persiapan yang terdiri dari
editing dan coding. Kedua, yaitu tahap pengorganisasian data.
f) Kesimpulan merupakan uraian tentang
jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan. Dalam
penulisan kesimpulan umumnya terdapat dua cara penarikan kesimpulan, yakni cara
nonstatistik dan cara statistik.
g) Saran merupakan usul atau pendapat
dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi
objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
B. Saran
a) Dalam menulis karya ilmiah
diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sehingga karya ilmiah tersebut
dapat diterima oleh berbagai kalangan.
b) Dalam menulis diharapkan penulis
dapat mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
saat ini sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para
pembaca.
c) Kami mengharapkan para pembaca dapat
meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya
ilmiah.
Daftar
Pustaka
https://gudangmakalah.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-penulisan.html
Komentar