Langsung ke konten utama

MAKALAH MENGELOLA PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM KELAS (MANAJEMEN KELAS)


BAB I
PENDAHULUAN
A.               Latar Belakang
Perangkat pembelajaran dalam kelas ialah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan atau panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dikarnakan itu untuk memaksikmalkan fungsi dari Perangkat pembelajaran dalam kelas dibutuhkan keahlian untuk mengelolanya.
            Mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas dengan baik dan efektif akan sangat berdampak terhadap keefektifan proses pembelajaran maupun tingkat pencapaian siswa terhadap suatu kompetensi, Mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas dengan baik dan efektif akan sangat  membantu guru dalam proses pembelajaran untuk membimbing siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dikarnakan itulah Mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas sangat penting untuk dibahas.



BAB II
PEMBAHASAN
A.               Membuat Perencanaan Pembelajaran Yang Efektif
Menurut Banghart dan Trull, mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Sedangkan Kaufman memandang bahwa perencanaan itu adalah sebagai suatu proses untuk menetapkan “kemana harus pergi” dan bagaimana untuk sampai ke “tempat” itu dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Menurut undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Sedangkan menurut wikipedia, dinyatakan bahwa pengertian pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Dengan demikian perencanaan pembelajaran ialah  proses penetapan tujuan, strategi pencapaian tujuan, penetapan sumberdaya yang dipakai dalam proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Perencanaan pembelajaran (RPP) yang efektiif ialah proses penetapan tujuan, strategi pencapaian tujuan, penetapan sumberdaya yang dipakai dalam proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran ada beberapa unsur-unsur yang amat penting masuk dalam rencana pengajaran adalah: (1) apa yang akan diajarkan, pertanyaan ini menyangkut berbagai kompetensi yang harus dicapai, indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan disampaikan untuk mencapai kompetensi tersebut; (2) bagaimana mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai aktivitas opsional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya; (3) bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang mereka pelajari pada sesi tersebut.
Dengan demikian, dimensi merencanakan pembelajaran  meliputi indikator, (1) merumuskan tujuan pengajaran, (2) memilih dan mengembangkan bahan pengajaran, (3) merencanakan kegiatan belajar mengajar, termasuk di dalamnya merencanakan pendekatan dan metode pengajaran, langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber belajar serta (4) merencanakan penilaian.

B.               Mengelola Perencanaan Pembelajaran Dalam Kelas
Pembelajaran adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antara sesama siswa dalam pembelajaran. Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima. Dalam interaksi belajar mengajar ditandai sejumlah unsur : tujuan yang hendak dicapai, siswa, guru dan sumber belajar lainnya, bahan pelajaran, dan metode yang digunakan untuk menciptakan situasi belajar mengajar. Hakekat belajar adalah suatu perubahan sikap, tingkah laku, dan nilai setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini selain guru dapat berupa buku, lingkungan, atau sesama pembelajar (sesama siswa).
Sedangkan istilah mengajar dalam pengertian di atas adalah kegiatan dalam menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Dengan demikian mengajar tidak harus merupakan tranformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. itu merupakan pembelajaran. Tugas guru adalah menciptakan situasi siswa belajar.
Pengelolaan pembelajaran adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru, dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya berlajar mengajar. Di dalam pengelolaan belajar mengajar kegiatan guru merupakan satu kesatuan yang utuh mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia. 2007: 7). Kegiatan guru sesudah belajar mengajar selesai, antara lain : mengadakan evaluasi hasil belajar peserta didik, memberi nilai terhadap hasil kegiatan peserta didik, mengadakan remidial apabila terdapat kekurangan-kekurangan sesudah belajar mengajar terlaksana (Entang dan Joni, 2007: 11).
            pembelajaran merupakan suatu yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan (Usman. 2004: 1). Kegiatan dalam pengelolaan kelas dibedakan dua macam. Pertama kegiatan pencegahan dan kedua kegiatan penyembuhan (dimensi preventif dan kuratif). Dimensi preventif yaitu usaha untuk menyediakan kondidi dan situasi baik fisik maupun sosial-emosional (psikologis) sehingga tercapai kondisi yang optimal untuk berlangsungnya belajar mengajar yang efektif dan efisien. Dimensi kuratif adalah usaha perbaikan terhadap terjadinya penyimpangan atau gangguan kondisi optimal. Kegiatan kuratif adalah usaha perbaikan terhadap terjadinya penyimpangan atau gangguan kondisi optimal. Kegiatan perbaikan ini meliputi tindakan yang segera harus dilakukan guru pada saat terjadinya gangguan dan tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku yang menyimpang (Entang, 2001: 8).
C.               Membuat Perangkat Pembelajaran
Guru yang berkualitas akan selalu menyusun suatu perencanaan untuk proses pembelajarannya, sehingga tidak ada alasan guru ketika mengajar di kelas. tanpa perencanaan pembelajaran. Menurut Nazarudin (2007 : 111) perangkat pembelajaran adalah “sesuatu atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru baik secara individu maupun kelompok (KKG atau MGMP) agar pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil yang diinginkan”. Perangkat pembelajaran berfungsi untuk mempermudah guru dalam melaksanakan atau mengelola kegiatan pembelajaran yang ada di kelas. Perangkat pembelajaran, terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar, media pembelajaran dan penilaian.
Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi siswa, baik potensi akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan. Dalam proses ini diperlukan perangkat pembelajaran yang disusun dan dipilih sesuai dengan kompetensi yang akan di kembangkan.
Berikut ini dipaparkan beberapa dasar pemikiran yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu perangkat pembelajaran.
1. Kompetensi dasar yang akan di kembangkan
Dalam kurikulum guru dituntut untuk mempunyai kreativitas lebih dalam merancang pembelajaran, agar kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. Ada tiga aspek dalam kompetensi dasar untuk siswa  yang harus dicapai, yaitu kompetensi akademik meliputi penguasaan konsep dan metode keilmuan, kompetensi pribadi yang menyangkut perkembangan etika dan moral, serta kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dikembangkan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu harus nampak dalam perangkat pembelajaran, mulai dari rencana pembelajaran sampai evaluasi proses pembelajaran.
2. Karakteristik materi pelajaran atau pokok bahasan
Setiap materi pelajaran mempunyai sifat masing masing. Materi IPA akan berbeda dengan matematika, atau bahasa. Matematika dengan sifat materinya yang abstrak memerlukan perangkat pembelajaran yang mampu membuat lebih kongkrit. Sedangkan materi IPA yang umumnya gejalanya dapat diindera , memerlukan perangkat pembelajaran yang membuat anak mampu mengungkap gejala alam yang ada dan menganalisisnya menjadi suatu pengertian atau konsep yang utuh. Perangkat pembelajaran dalam rangka kongkritisasi persoalan maupun dalam rangka konseptualisasi fakta perlu disusun dengan mempertimbangkan kaidah keilmuan masing-masing agar hasil belajar yang akan diperoleh siswa tidak menyimpang dari kaidah keilmuan yang berlaku. Dalam rangka lesson study hendaknya guru mampu memilih dan mengorganisasi materi pelajaran dan mengemasnya sebagai bahan ajar sebagai salah satu perangkat pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya tahu persis esensi dari materi pelajaran tersebut (materi esensial) agar tidak mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran.
3. Karakteristik subyek didik
Subyek didik dalam proses pembelajaran pada hakekatnya adalah pribadi yang kompleks yang berbeda antara satu dengan lainnya. Walaupun mereka ada dalam kelas yang sama namun kenyataannya dalam banyak hal mereka berbeda. Variabel subyek didik yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah: (1) tingkat perkembangan kognitifnya; (2) gaya belajarnya; (3) lingkungan sosial budayanya; (4) keterampilan motoriknya; (5) dan lain-lain. Seringkali perangkat pembelajaran yang dibuat tidak dapat dipergunakan secara optimal karena saat membuatnya, guru mengabaikan karakteristik subyek didik. Dalam pembelajaran untuk lesson study perubahan perilaku siswa ini menjadi fokus perhatian. Seorang guru model dalam tahap refleksi (see) sesudah pembelajaran akan menguraikan/menyampaikan tentang semua kondisi yang dia ciptakan untuk membelajarkan siswa., sesuai dengan program pengembangan yang di rencanakan. Hal ini sangat penting karena refleksi para observer tidak di tujukan kepada penampilan guru (subyektif), tetapi lebih tertuju pada cara guru mengelola kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa (obyektif).
4. Pemilihan model pembelajaran
Setiap model pembelajaran yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran mencerminkan urutan pembelajaran yang terjadi . Urutan pembelajaran model deduktif misalnya akan berbeda dengan urutan pembelajaran model induktif, model kooperatif, atau model pembelajaran langsung. Demikian juga dengan model- model pembelajaran yang lain. Pilihan model pembelajaran ini akan mewarnai penyusunan perangkat pembelajaran, terutama dalam penyusunan skenario pembelajaran dan penyusunan lembar kegiatan siswa. Dalam pelaksanaan lesson study penetapan model pembelajaran, terutama yang inovatif diharapkan mampu mengubah paradigma pembelajaran dari pola pembelajaran yang terpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan murid, baik dalam mengekplorasi gejala, memecahkan masalah maupun dalam proses pembangunan konsep, ecara kooperatif di dalam kelompok, maupun secara individu.
5. Karakteristik lingkungan sekitar sekolah
Lingkungan sekolah sebenarnya sangat potensial sebagai sumber belajar. Banyak hal yang dapat dipelajari siswa dari lingkungannya, baik yang terkait dengan matematika, bahasa, IPA maupun mata pelajaran lainnya. Kemampuan anak mengekplorasi lingkungan merupakan bekal penting untuk dapat memecahkan masalah yang timbul di masyarakat, terutama jika kita memilih pendekatan Contextstual Teaching Learning ( CTL). Pengembangan kecakapan hidup bagi siswa SMP dapat dimulai dari lingkungan sekolah.. Perangkat pembelajaran yang memungkinkan anak belajar di luar kelas mempunyai karakteristik yang agak berbeda dengan perangkat pembelajaran di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran di luar kelas siswa lebih leluasa mengekpresikan dirinya, sehingga perangkat evaluasi pembelajaran terutama evaluasi afektif lebih mudah untuk diimplementasikan. .
6. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan lesson study juga penting untuk diperhatikan dalam perencanaan yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran agar pelaksanaan lesson study benar-benar efektif dan tidak berakibat sebaliknya. Perlu diingat bahwa bgaimanapun waktu merupakan salah satu faktor pembatas utama dalam PBM.
Perangkat pembelajaran yang disusun dalam tahap perencanaan (plan) suatu kegiatan lesson study meliputi:
1. Rencana Pembelajaran
Adapun komponen rencana pembelajaran adalah:
(a) Standar kompetensi dan kompetensi dasar, dalam hal ini kita harus memilih dari kurikulum
(b) Pokok bahasan, dipilih dari kurikulum
(c) Indikator, disusun sendiri oleh kelompok guru dan dijabarkan dari standar kompetensi.
(d) Model Pembelajaran, dipilih sesuai penekanan kompetensi dan materi.
(e)  Skenario pembelajaran, berisi urutan aktivitas pembelajaran siswa dan mencerminkan pilihan model Pembelajaran.
(f)  Urutan Metode Pembelajaran, disesuaikan dengan aktivitas siswa dan model pembelajaran.
(g) Media pembelajaran, dipilih dan di urutkan sesuai skenario pembelajaran.
(h) Instrumen evaluasi meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik

D. Membuat Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran dalam kelas adalah proses interaksis siswa dangan guru maupun siswa dengan siswa dengan panduan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun guru. Dalam proses pembelajaran akan selalu mengukuti langkah-langkah pembelajan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun guru sebelum melaksanakan praktek pembelajaran dalam kelas.
            Dalam pembelajaran yang efektif guru bukanlah satu-satunya suber ilmu bagi siswa melainkan guru sebagai pembimbing siswa dalam pembelajarannya, komunikasi dalam pembelajaran efektif juga bukan komunikasi satu arah melainkan banyak arah karna yang dituntut ialah keaktifan siswa dalam menggali informasi tentang yang dipelajari.
Suatu pembelajaran yang baik dan efektif ialah apabila guru melaksanakan tahap demi tahap pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan dalam rencanna pembelajaran. Untuk itulah untuk membuat kegiatan pembelajaran pastinya guru memiliki persiapan terlebih dahulu berupa perencanaan pembelajaran yang meliputi: tujuan, indakator pencapaian, materi, metode, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.               KESIMPULAN
Perangkat pembelajaran dalam kelas ialah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan atau panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dikarnakan itu seorang guru dituntuk untuk mampu mengelola perangkat pembelajarannya dalam kelas.
Mengelola perangkat pembelajaran dimulai bisa dilakukan guru dengan langkah langkah berikut :
1.        Guru membuat peerencanaan pembelajaran.
2.        Mengelola perencanaan pembelajaran itu dalam kelas.
3.        Membuat pelaksanaan pembelajaran dalam kelas sesuai peerencanaan pembelajaran yang telah dibuat.

B.               SARAN
Peran guru dalam pendidikan sangatlah penting, terutama dalam mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas. Untuk itu seorang guru hendaknya menguasai bagaimana mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas yang baik. Namun pemerintah juga tentunya harus selalu memberikan pelatihan cara mengelola perangkat pembelajaran dalam kelas bagi guru gunu meningkatkan kualitas guru dan peningkatan mutu pendidikan terutama tercapainya pembelajaran yang efektif dalam kelas.



DAFTAR PUSTAKA
Everston, C dan Emmer, E. (2011).  Menejemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Karwati, E dan Priansa, D. (2014).  Manejemen Kelas. Bandung: Alfabeta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1    LATAR BELAKANG Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan calon guru SD atau pendidik. Guru harus mengetahui teknik memahami perkembangan murid, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Tidak hanya itu tetapi guru juga harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu guru harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan ataupun kelebihan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. Untuk itu guru harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik. Salah satunya dengan tes. Tes yang digunakan bisa teknik tes dan non tes sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu guru untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya.  Oleh karena itu, guru harus memahami bagaimana teknik tes dan non tes tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tekni

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR GURU DALAM MENGAJAR (MANAJEMEN KELAS)

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan. Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif

MAKALAH KURIKULUM SEKOLAH DASAR 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1      LATAR BELAKANG Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP ). Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada saat ini. Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementas