Langsung ke konten utama

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA RONDERS, KASTI DAN RENANG

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman dan penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga seorang guru sebelum melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban untuk membuat suatu perencanaan. Mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan untuk membekali mahasiswa atau calon guru tentang dasar-dasar pendidikan jasmani dan olahraga dalam rangka untuk menambah ketrampilan para guru pada pendidikan jasmani dan olahraga disekolah dasar khususnya dalam menangani pendidikan jasmani dan olahraga yang menyenangkan, memeberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk melakukan aktivitas dan dapat ditingkatkan efektivitas pembelajaran jasmani.
  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah permainan kasti, rounders, dan renang?
2.      Berapa Ukuran lapangan rounders dan kasti?
3.      Bagaiman cara bermain rounders dan kasti?
4.      Apa jenis-jenis gaya renang?
5.      Apa peraturan permainan rounders dan kasti?

  1. Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui sejarah permainan kasti, rounders, dan renang.
2.      Mengetahui ukuran lapangan rounders dan kasti.
3.      Mengetahui cara bermain rounders dan kasti.
4.      Mengetahui jenis-jenis gaya renang.
5.      Mengetahui peraturan permainan rounders dan kasti
BAB II
PEMBAHASAN
  1. PERMAINAN RONDERS
a.      Sejarah Ronders
Permainan rounders telah dimainkan di Inggris sejak zaman Tudor,  dengan referensi awal yang pada 1744 di Sebuah Buku Pocket-Pretty Little mana ia disebut dasar-bola oleh John Newbery Pada 1828, William Clarke di London menerbitkan edisi kedua dari Buku Pemilik The Boy, yang mencakup aturan kasti dan yang berisi deskripsi permainan ini dalam bahasa Inggris.
Tahun berikutnya, buku itu diterbitkan di Boston, Massachusetts.  Aturan nasional diresmikan pertama disusun oleh Asosiasi Atletik Gaelic (GAA) di Irlandia pada 1884. Permainan ini masih diatur oleh GAA di Irlandia.
Di Inggris itu diatur oleh National Rounders Association (NRA), yang dibentuk pada 1943. Setelah aturan kasti yang diformalkan di Irlandia, asosiasi didirikan di Liverpool dan Skotlandia pada 1889. Meskipun kasti dianggap lebih tua dari bisbol, referensi sastra untuk bentuk awal ‘basis-bola’ di Inggris pra-date penggunaan kasti panjang. Permainan ini sekarang dimainkan hingga tingkat internasional.

b.      Pengertian Ronders
Dalam permainan ini setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi lapangan yang ditandai dengan tiang sebagai “Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang. Permainan rounders adalah suatu permainan menguunakan bola kecil yang dilakukan secara beregu, yang terdiri atas 12 pemain dan 6 pemain cadangan. Permainan rounders merupakan perpaduan antara memukul, menangkap dan melempar bola. Permainan ini membutuhkan kerjasama dan kekompakan semua pemain.


c.       Ukuran Lapangan Rounders
Lapangan permainan berbentuk segilima. Ditandai dengan empat tiang tegak lurus yang masing-masing penjangnya 15 meter dan di pasang setiap sudut. Jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama sampai dengan tiang ketiga). Dari tiang ketiga ke tiang keempat 8,50 meter. Jarak antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola 2,50 x 2,50 meter dan arena pemukul bola 2x2 meter. Stick (pemukul bola) berbentuk panjang bulat. Stick terbuat dari kayu dengan ukuran panjang ±46cm dan berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19cm dengan berat 70-85 gram.
http://4.bp.blogspot.com/-q8AZGCJlEQ8/UpcKG7UuiPI/AAAAAAAATKE/2hNXGHthqVY/s1600/lapangan_rounders.png

d.      Peraturan Permainan Rounders
1.      Permainan dimainkan oleh 2 regu, tiap regu berjumlah 9-12 orang
2.      Lama permainan ditentukan oleh "inning" (satu kali menjadi regu pemukul dan satu kali menjadi regu penjaga)
3.      Pergantian tempat
  1. Terjadi 6x mati
  2. Terjadi 5x bola tangkap
Aturan waktu pada ronders tidak seperti pada kasti yang menggunakan waktu, di dalam ronders mereka menggunakan inning untuk menentukannya. Jumlah inning dalam setiap pertandingan antara 3-6 inning, dimana 1 inningnya terdiri dari 1 kali pukul untuk regunya.
.
e.       Peraturan Cara Bermain Rounders
1.      Permainan rounders dimainkan oleh 2 regu, dimana tiap regu terdiri atas 12 pemain dengan 6 pemain cadangan.
2.      Sebelum permainan dimulai, dilakukan undian. Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga.
3.      Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, jika pukulan pertama atau kedua baik, ia harus lari menuju base.
4.      Urutan memukul sesuai dengan normor yang telah ditentukan.
5.      Pemukul di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya.
6.      Setiap base hanya boleh diisi oleh satu pemain saja.
7.      Setiap regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan.
8.      Cara mendapatkan angka :
·         Setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1.
·         Jika dibakar atau terkena tik tidak mendapat nilai pada base itu.
·         Jika dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6.











  1. PERMAINAN KASTI
a.      Sejarah Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan Jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah dasar maupun menengah dan bahkan di masyarakat. Oleh karena itu, permainan kasti dikenal sebagai permainan tradisional. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan akibat muncul dan berkembangnya teknologi yang semakin menganaktirikan permainan tradisional.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, ada yang berpendapat negatif, yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap teman yang menjadi lawan mainnya. Ini mungkin saja terjadi bila di sekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui permainan kasti.

b.      Pengertian Kasti
Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.
Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukuldan regu penjaga. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain dalam satu regu.

c.       Ukuran Lapangan Kasti
Bentuk lapangan kasti adalah persegipanjang dengan panjang 60-70m dan lebar 30 m. Ukuran ini tidak mutlak tetapi disesuaikan dengan kekuatan fisik pemain. Di dalam lapangan dilengkapi dengan tiga tiang perhentian, tinggi tempat perhentian adalah 150 cm, masing masing tiang dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 meter. Letak tiang perhentian pertama kira-kira 20 m dari garis pemukul, sedangkan perhentian yang lain mendekati pangkal garis tepi.


  1. Peraturan Permainan Kasti
Agar permainan kasti dapat berjalan dengan baik, ada beberapa peraturan permainan yang perlu dipahami. Penjelasan peraturan permainan kasti biasanya disampaikan oleh wasit sebelum pertandingan dimulai (pertandingan resmi). Beberapa peraturan permainan dalam kasti adalah sebagai berikut.
  1. Jumlah Pemain
Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari  1 sampai 12. Ditambah pemain pengganti atau cadangan sebanyak 6 orang.
  1. Waktu Permainan
Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 – 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.


  1. Wasit
Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu.
  1. Regu Pemukul
  • Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali.
  • Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul.
  • Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.
  1. Regu Penjaga
Regu penjaga bertugas:
  • Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul.
  • Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.
  1. Pelambung
Pelambung bertugas:
  • Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul
  • Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.
  1. Pergantian Tempat
Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila:
  • Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola
  • Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut.
  • Alat pemukul lepas ketika memukul
  1. Cara Mendapatkan Nilai
  • Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.
  • Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.
  • Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.
  • Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.















  1. RENANG
a.Sejarah Renang.
Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama diperkenalkan di Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di negara itu. Pada tahun 1603, sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran wajib. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak kejuaraan renang tingkat internasional selalu didominasi oleh perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan perjalanan sejarahnya, olahraga renang ini salalu mengambil jarak tempuh yang relative jauh.
Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun 1896, renang mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-perenang putra. Pada tahun 1912, pertandingan renang mulai diikuti oleh perenang-perenang putri. Organisasi renang dunia dikenal dengan nama Internationale de Swimming Association (ISA). Di Indonesia, induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.
         b.Pengertian Renang
Berenang adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi dan olahraga. Makhluk hidup berenang antara lain untuk keperluan mandi, mendinginkan suhu tubuh, sewaktu mencari ikan, atau bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung.
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu,gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

c.Jenis – Jenis Gaya Renang
1.      Renang Gaya Bebas

1.      Posisi Badan
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
  • Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
  • Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
  • Otot – otot perut dan leher rilek.
2.      Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
·         Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
·         Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
·         Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.
·         Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
·         Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :
·         Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir kolam.
·         Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
·         Latihan gerakan kaki sambil meluncur.
·         Demulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada pangkal paha.
    1. Gerakan Tungkai
Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline. Sehingga tahanan menjadi kecil. Cara melakukan gerakan tungkai adalah sebagai berikut
  • Tungkai digerakkan dari pangkal paha
  • Lutut dan pergelangan kaki melentur
  • Ujung kaki lurus
  • Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.
  • Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
  • Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan.
  • Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
  • Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.
  • Teknik gerakan lengan pada renang gaya bebas :
  • Siku tinggi (di atas air dan di air)
  • Telapak tangan rendah saat di atas air
  • Pergelangan tangan ke dalam saat memulai
  • Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak
  • Ibu jari menyentuh paha
  • Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf “s”
  • Ada dorongan kelajuan
  • Bentuk – bentuk latihan gerak lengan :
  • ·   Berdiri di darat atau di kolam yang dangkal, kedua kaki dibuka selebar bahu, badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan lurus ke depan
  • ·         Lakukan gerakan menarik, menendang, dan recovery seperti teknik yang telah dijelaskan diatas, dengan kedua tangan secara bergantian.
  • ·         Latihan gerakan lengan sambil meluncur, dimulai dari pinggir kolam, gerakan kaki bebas (boleh digerakkan atau tidak)
  • Gerakan – gerakan lengan pada renang gaya bebas perperan sebagai tenaga atau penggerak di samping sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
  • Pernapasan
Pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi badan dalam streamrine. Putaran kepala untuk pernafasan haruslah dilaksanakan dengan axl (sumbu putaran) garis sepanjang badan. Sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi dari permukaan air. Pengambilan udara dilakukan dengan mulut. Dengan kata lain, pengambilan nafas dilakukan melalui mulut dengan cara memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri dimulai setelah akhir dari gerakan tangan menarik (pull). Kemudian setelah istirahat (Recovery) kepala segera masukkan ke dalam air keluarkajn udara dari mulut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan udara karena harus dilakukan dengan cepat.
Cara – cara pengambilan nafas :
  • Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat. Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara. Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan. Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan menghirup udara.
  • Lengan kiri diayunkan ke belakang seperti halnya lengan kanan tadi, lengan kanan bergerak ke depan. Kepala kembali menghadap ke dasar kolam sambil menghembuskan udara melalui hidung atau mulut air.
  • Sikap awal berdiri kangkang mukabelakang di dasar kolam dangkal
  • Badan membungkuk, lengan kanan kea rah depan, lengan kiri kea rah belakang.
  • Kepala masuk ke dalam air.

    1. Renang Gaya Dada
Merupakan gaya yang paling mudah dan paling cepat untuk dipelajari. Tapi dalam segi kecepatan, gaya ini merupakan gaya yang paling lambat.

    1. Gerakan kaki
  • Tekukkan dengkul kaki kedalam
  • Kemudian pantulkan (tendang lurus dengan posisi kedua kaki renggang/ terbuka)
  • Kaki tetap lurus, kemudian rapatkan (pastikan telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan)
  • Ulangi langkah di atas dengan urutan tekuk, tendang, rapatkan, tekuk, tendang, rapatkan.

    1. Gerakan tangan
·         Tempelkan kedua telapak tangan(seperti hendak bersalaman) dan luruskan di atas kepala
·         Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah
·         Luruskan tangan kembali.
·         Dan ulangi dengan urutan luruskan tangan di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
    1. Gerakan kombinasi + mengambil nafas
·         Lakukan gerakan tangan dan kaki secara bergantian.
·         Untuk mengambil nafas lakukan saat gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, lalu dongakkan kepala keatas sambil mengambil nafas.
    1. Tips berenang gaya dada
·         Mulialah belajar dengan berpegangan pada pinggir kolam terlebih dahulu, sambil gerakkan kaki seperti di atas. Terus ulangi gerakan kaki, sampai benar-benar lancar.
·         Lalu lanjutkan dengan menyeberangi kolam, tetap dengan gerakan kaki seperti teknik diatas. Untuk dapat menyeberangi kolam, Anda dapat berpegang pada tangan teman atau menggunakan ban pelampung.  Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang dapat membantu memegang tangan.
·         Saat melakukan gerakan kaki, kaki justru seringkali tidak mengapung di atas permukaan air (kaki terlalu ke bawah) hal ini disebabkan karena kepala tidak masuk ke dalam air. Maka,  saat berlatih kaki ini lebih baik untuk sekaligus dibarengi dengan  berlatih gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Latihan dapat dilakukan dengan cara memasukkan kepala ke dalam air selama melakukan gerakan kaki dan menaikkan kepala hanya bila hendak mengambil nafas.
·         Jika Anda sudah lancar melakukan gerakan kaki sambil berlatih mengambil nafas, maka mulailah berlatih mengapungkan badan (seperti posisi meluncur) lebih ke tengah kolam. Lalu lakukan gerakan kaki  sesuai dengan teknik gaya dada seperti di atas sampai ke pinggir kolam. Lakukan berulang kali sampai benar-benar lancar
·         Setelah menguasai gerakan kaki, saatnya Anda  mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan tahapan dengan 2 atau 3 kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan tangan sesuai dengan teknik di atas. Kombinasikan gerakan tangan dan kaki, seterusnya sampai benar-benar lancar.
·         Bila dirasa cukup lancar, Anda dapat memulai  belajar mengambil nafas. Lakukan dengan yakin dimulai ketika tangan bergerak ke samping, maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil nafas. Dan seterusnya, sampai jarak yang Anda inginkan.
·         Lakukan tahapan ini dengan mengambil jarak lebih ketengah kolam, terus pelan-pelan semakin ketengah, sampai lancar melakukan gerakan kombinasi selebar kolam.
·         Bila gerakan sudah lancar dan jarak tempuh sudah semakin jauh, maka Anda dapat memulai menyempurnakan gerakan gaya dada Anda. gerakan kaki dan tangan bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas. Sebaiknya, jangkauan tangan jangan terlalu lebar, melainkan agak ke bawah (hal ini memudahkan gerakan dan akan  memberikan dorongan yang lebih kuat untuk memudahkan Anda saat mengambil nafas).

    1. Renang Gaya Punggung (Back Crawl Stroke)
Merupakan gaya yang paling berbeda dengan yang lainnya karena kita dengan posisi wajah menghadap ke atas, sehingga kita tidak bisa melihat ke depan.


1)      Gerakan kaki
·         Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
·         Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
2)      Gerakan tangan
·         Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
·         Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
·         Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
·         Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya. Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya.
3)      Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.

4)      Tips :
·         Posisi kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam air (hal ini akan membantu kecepatan ..juga memudahkan kepala tetap berada di atas)
·         Kaki terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita tidak melenceng/berbelok).
·         Telapak kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi lurus / sejajar dengan tulang kaki
·         Posisi kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
·         Dagu agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan dalam berenang.
·         Gerakan tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak tangan yang masuk ke dalam air terlebih dulu (hal ini memperkecil tahanan dari air)

    1. Renang Gaya Kupu-Kupu (Butterfly Stroke)
Renang gaya kupu – kupu merupakan gaya yang paling sukar dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.





    1. Gerakan kaki
a)      Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b)      Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
c)      Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
Perhatikan:
Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki
    1. Gerakan tangan
a)      Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
b)      Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
c)      Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali depan
Perhatikan:
Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap ke luar)
    1. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.

    1. Tips :
a)      Awalnya mungkin Anda hanya kuat 1/2 lebar kolam ..teruskan berlatih. Jangan khawatir karena memang gaya ini yang paling berat. Semakin sering Anda berlatih, maka Anda akan semakin bisa. Bila dirasa terlalu berat, Anda bisa memulai belajar dengan melakukan 2 set gerakan kaki, baru kemudian diikuti 1 set gerakan tangan.
b)      Setelah cukup lancar, maka mulai perbaikilah gaya ini dengan memperbaiki start awal gaya kupu. Kepala ditekuk agak ke bawah (dagu agak menempel ke dada) dan gerakkan pinggul lebih dulu, sehingga kaki terangkat dan lecutkan/tendangkan kaki dengan posisi lurus sejauh mungkin ke belakang. Gerakan kaki jangan dilakukan dilakukan secara berlebihan. Setelah itu baru gerakkan tangan. Berikutnya, gerakan kaki selalu dimulai dari pinggul. Untuk membantu gerakan pinggul agak naik ke atas, kepala bisa ditekuk ke bawah (dagu agak ditempelkan ke dada).
c)      Posisikan tubuh selalu di permukaan air, jangan terlalu dalam.
d)     Agar lebih cepat dan gerakan lebih stabil, lakukan 2 - 3 set gerakan kaki dan tangan baru kemudian menaikkan kepala untuk mengambil nafas.
e)      Kesempatan kepala untuk naik ke atas permukaan air sangatlah sedikit dan sebentar (tidak seperti gaya dada), karena itu manfaatkanlah sebaik mungkin.
f)       Ketika kepala sedang tidak ke atas permukaan air untuk bernafas, pastikan posisi dagu agak menempel ke dada. Ini akan menambah daya luncur gaya kupu menjadi lebih kuat.
g)      Seringkali sewaktu tangan berada di dalam air, gerakan tangan membentuk seperti huruf S. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan yang lebih kuat ke depan. Tetapi ada juga pelatih yang mengajarkan gerakan tangan biasa saja, sehingga gerakan tangan bisa lebih cepat dan kuantitas gerakan tangannya lebih banyak.


  1. PERATURAN PERLOMBAAN RENANG
  • Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
  • Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
  • Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
  • Start dinyatakan tidak sah apabila ada salah seorang perenang meloncat ke dalam kolam mendahului aba-aba yang diberikan wasit, dan start akan diulang kembali.
  • Federasi Renang Internasional (FRI) memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
  • Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki kataksirip, dan sebagainya.
  • Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomorperlombaan menurut jarak tempuh, empat buah gaya renang, serta jenis kelamin. Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
o   Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
o   Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
o   Gaya punggung: 100 m, 200 m
o   Gaya dada: 100 m, 200 m.
o   Gaya ganti perorangan : 200 m dan 400 m
o   Gaya ganti estafet : 4 x 100 m
o    Gaya bebas estafet : 4 x 100 m, 4 x 200 m
o   Marathon 10 km.
o   Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
o    Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
o    Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
o   Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
o   Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
o   Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
o   Gaya ganti estafet: 4×100 m.[9]
  • Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
  • Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

e.       Cara Mengajar Renang

1.      Pengenalan Kolam

Pertama-tama anak didik diberikan materi seperti pengenalan kolam, materi tersebut bertujuan sebagai  mereka mengetahui/memahami bagaimana keadaan kolam renang tersebut dan mereka tidak takut terhadap kolam renang tersebut. Dalam proses pengenalan kolam guru menyuruh anak didiknya untuk mengelilingi kolam renang (bibir kolam) tersebut beberapa kali., setelah itu mereka diintruksi untuk menendang-nendang air dengan salah satu kakinya sambil masih berjalan mengelilingi kolam tersebut, setelah menendang air dengan satu kaki, mereka diintruksikan lagi memegang air dengan tangan sambil jalan kembali. Setelah kedua kegiatan tersebut dilakukan kemudian anak didik disuruh masuk ke dalam kolam satu-satu dan berjalan dipinggir mengelilingi kolam juga. Agar mereka mengetahui bagaimana keadaan kolam tersebut. Dalam pengenalan air ada 2 hal yaitu pengenalan air secara disengaja atau tidak disengaja, maksudnya adalah guru memberikan suatu permainan yang menyenangkan dengan tujuan mengenalkan air terhadap anak didiknya. Misalnya memberikan permainan menjaring ikan, yaitu sebuah permainan di dalam kolam dua atau tiga orang berpegangan tangan yang lainya menjadi ikan, dan yang menjadi jala berusaha menangkap ikannya. Dari permainan ini anak didik dapat mengenal air tanpa disengaja. Kemudian permainan lainya yaitu mengenalkan air dengan sengaja salah satunya dengan menyuruh anak didik berpasangan dan saling berpegangan tangan, berbaris satu deret dari ujung kolam sampai tengah atau ujung kolam. Kemudian pasangan yang berada diujung masuk kedalam air untuk melewati terowongan yang telah dibuat oleh siswa-siswa lain dengan berpegangan tangan tadi. Dengan permainan ini siswa dapat merasakan dan mengenal air, ada juga permainan yaitu dengan cara siswa berbaris 1 baris kemudian guru melemparkan kelereng ke dalam kolam, kemudian siswa tersebut menyelam mencari kelereng tersebut.
Dalam pengenalan air dapat menggunakan permainan sebagai media penyampaian materi, untuk itu permainan dibagi menjadi 2, yaitu permainan tanpa alat dan menggunakan alat. Agar anak didik tidak bosan dalam pelajaran renang, maka diperkenankan menggunakan cara mengajar dengan permainan. Cara ini lebih efektif dalam pencapaian hasil didik.
1)      Permainan yang pertama yaitu tanpa alat, misalnya empat atau lima anak saling berpegangan, salah satu siswa memberikan tebakan dengan memainkan jarinya di dalam air dan teman yang disuruh untuk menebak harus menyelam kolam untuk melihat tangannya.
2)      Kemudian yang kedua yaitu permainan dengan alat yaitu salah satu permainan yang cara bermainnya dengan alat, misalnya bola, pertama anak didik dibagi menjadi dua kelompok sama rata kemudian setiap kelompok harus berusaha memasukkan, yaitu dengan cara menempelkan  bola ketepi kolam yang sudah ditentukan. Saat mengumpan kepada temannya, siswa tersebut tidak boleh berjalan hanya diam ditempat dan langsung melemparkan keteman sekelompoknya. Bagi kelompok yang paling banyak memasukkan bola, atau menempelkan, maka kelompok tersebut yang menang, permainan ini dapat diistilahkan seperti olahraga polo air, bedanya apabila polo air menggunakan gawang dan cara bermainnya berenang tetapi pada permainan ini boleh jalan, karena kondisi kolam juga yang dangkal.

2.      Teknik Dasar Renang
Setelah metode pengenalan kolam, air, dan pemberian permainan-permainan yang menyenangkan, tahap materi selanjutnya yaitu guru memberikan suatu materi kepada anak didiknya yaitu dari yang mudah ke yang sulit. Materi yang akan diberikan sebagai berikut:
  1. Mengapung
Mengapung adalah aktifitas berusaha menjaga tubuhnya agar tidak tenggelam di dalam kolam. Latihan mengapung dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
  1. Siswa memegang lututnya masing – masing dan kepala dimasukkan kedalam air, usahakan tidak menyentuh dasar kolam.
  2. Siswa melentangkan tubuhnya dan kepala menghadap keatas.
  3. Siswa melentangkan tubuhnya, dengan  kepala menghadap kebawah atau melihat dasar kolam.
Jika anak didiknya kesulitan dalam mengapung, anak didik diintruksikan kepinggir kolam dan memasukkan kakinya kesela besi yang ada di pinggir kolam dan melentangkan tubuhnnya dan kepala menghadap keatas. Bila tepi kolamnya tidak ada besinya anak didik disuruh berpasangan dan salah satu teman memegang kakinya, kemudian siswa yang dipegan berusaha mengapung dengan melentangkan tubuhnya.
  1. Menyelam
Menyelam yaitu memasukkan tubuh kedalam kolam. Guru memberikan materi ini kepada anaknya didiknya dengan menyuruh anak didiknya dengan cara memberikan permainan, misalnya mencari koin atau kelereng kedasar air.
Materi di atas adalah salah satu cara mengajar menyelam dengan cara permainan, guru juga bisa memberikan materi menyelam dengan cara guru menginsturuksikan anak didik meluncur dari tepi kolam dan berusaha menyelam sejauh-jauhnya.
Kemudian setelah materi yang di atas dapat diterima anak didik dengan baik, selanjutnya guru memberikan materi renang gaya crowl dan gaya dada. Agar mempermudah gaya renang tersebut guru harus memberikan materi mulai dari gerakan tangan terlebih dahulu kemudian kaki dan selanjutnya digabungkan gerakan tersebut.
  1. Meluncur
Meluncur dilakukan dengan berdiri bersandar dinding kolam kemudian kaki menolak pada dinding agar badan memperoleh gaya dorong ke depan sehingga dapat meluncur di air. Saat meluncur lengan lurus ke depan dan tungkai juga lurus ke belakang.
Latihan meluncur juga bisa dibantu oleh teman, dengan cara siswa disuruh telungkup kemudian temannya medorong kakinya agar bisa meluncur.

3.      Pembelajaran Renang Gaya Crawl ( gaya bebas)
a)      Tungkai
  1. Statis
1)      Siswa disuruh duduk dilantai dengan posisi kedua kaki diluruskan, kemudian kedua kaki diayunkan keatas secara bergantian.
2)      Kedalaman kaki dibawah permukaan air ketika naik turun berkisar antara 25 – 30 cm.
  1. Dinamis
1)      Siswa disuruh duduk dipinggir kolam kedua kaki dimasukkan kedalam air kemudian kedua kaki diayunkan secara bergantian.
2)      Kemudian siswa latihan tungkai dengan bantuan teman, caranya yaitu teman disuruh memegang lengan sambil menarik, kemudian si perenang disuruh mengayunkan kakinya.
3)      Dengan bantuan alat atau pelampung, siswa disuruh berpegangan pelampung kemudian kakinya diayunkan.
4)      Dengan luncuran dari dinding, siswa melakukan luncuran dari dinding kemudian kaki diayunkan diusahakan sampai keseberang kolam.
b)      Lengan
  1. Statis
Posisi awal kedua lengan lurus ke depan. Kemudian tarik tangan kanan ke bawah, terus ditarik sampai ke belakang. Kemudian angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak ditekuk di dekat telinga dan kepala disandarkan pada lengan yang lain sehingga pandangan keatas dan badan agak miring). Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air.
  1. Dinamis
1)      Siswa berjalan di air dengan posisi badan membungkuk dengan mengayunkan kedua lengan seperti gerakan lengan yang sudah diajarkan diawal.
2)      Setelah siswa berjalan dengan membungkukkan badan, siswa berlatih gerakan lengan ditambah dengan luncuran dari dinding kolam. Siswa hanya sekali mengayunkan lengan kemudian berjalan kedepan.
3)      Setelah itu siswa melatih gerakan lengan dengan menggunakan pelampung yang diletakkan diantara kedua paha. Siswa tidak boleh mengayunkan kedua kaki.
    1.  Koordinasi (Keseluruhan Gaya Crawl)
Siswa berada di air dengan posisi siap meluncur. Kemudian siswa meluncur dengan lengan lurus ke depan dan tungkai lurus ke belakang, diikuti dengan gerakan koordinasi lengan dan tungkai gaya crawl. Pertama lengan kanan ditarik di depan dada kemudian dorong dan taruh tangan di samping pinggang. Saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas. Saat gerakan lengan seperti ini gerakan tungkai adalah mengibaskan atau mengepakkan kaki. Setelah itu ganti lengan kiri. Lakukan secara bergantian, kombinasikan dengan pengambilan napas.
Pembelajaran Renang Gaya Dada
  1. Tungkai
  2. Statis
  3. Siswa melakukan gerakan statis di lantai
  4. Siswa berbaring telungkup di lantai dengan tangan menumpu lantai
  5. Tungkai lurus, dan pada hitungan pertama lutut ditekuk
  6. Setelah itu buka paha sedikit sehingga telapak kaki sudah tidak menempel
  7. Kemudian hadapkan telapak kaki keluar
  8. Tendangkan kedua telapak kaki ke belakang dan langsunga lurus
  9. Setelah siswa dapat melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap, sekarang siswa melakukan gerakan secara keseluruhan dengan sekali aba-aba

  1. Dinamis
Siswa melakukan gerakan dinamis di air. Gerakan yang dilakukan sama seperti gerakan statis, hanya perbedaanya adalah gerakan yang dilakukan tidak bertahap melainkan langsung secara keseluruhan.
  1. Lengan
  2. Statis
  3. Siswa melakukan gerakan statis di lantai
  4. Siswa berdiri dilantai dengan badan membungkuk, dan kedua lengan lurus ke depan.
  5. Pertama, kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan tarik kedua lengan ke belakang sampai ke depan dada, saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas.
  6. Kedua, kedua telapak tangan saling bertemu di depan dada dan kepala masuk ke dalam air, kemudian dorong lengan ke depan sampai lurus.
  7. Setelah melakukan dengan dua kali hitungan sekarang siswa melakukan kedua gerakan tadi hanya dengan satu hitungan.
  8. Dinamis
Siswa berada di air dengan posisi badan membungkuk, seperti pada gerakan statis. Kemudian siswa melakukan gerakan lengan seperti pada gerakan statis, namun tidak menggunakan hitungan, dan siswa melakukan gerakan ini sambil berjalan maju di air. Lakukan gerakan ini sampai ke seberang kolam, setelah itu siswa melakukan gerakan lengan yang sama tapi dimulai dengan meluncur. Gerakan hanya pada lengan tanpa disertai gerakan tungkai.
c.Koordinasi Lengan dan Tungkai Gaya Dada
Siswa berada di air dengan posisi siap meluncur. Kemudian siswa meluncur dengan lengan lurus ke depan dan tungkai lurus ke belakang, diikuti dengan gerakan koordinasi lengan dan tungkai gaya dada. Pertama kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan tarik kedua lengan ke belakang sampai ke depan dada sambil siku agak ditekuk. Saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas. Saat gerakan lengan seperti ini gerakan tungkai adalah lutut ditekuk. Setelah itu kedua telapak tangan bertemu di depan dada dan rapatkan kemudian dorongkan ke depan sampai lurus, dengan bersamaan buka paha sedikit dan telapak kaki dihadapkan keluar kemudian jejakkan ke belakang dengan arah keluar kemudian tungkai langsung rapat kembali. Setelah tungkai rapat dan lengan lurus dan badan meluncur akibat dorongan dari tungkai seluruh bagian tubuh diam sejenak untuk membiarkan badan meluncur. Setelah itu lakukan gerakan dari awal, yaitu lengan membuka selebar bahu kemudian berlanjut seperti urutan sebelumnya.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi peserta didik, agar peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap sportif dan kerjasama antar teman, permainan kasti dan rounders merupakan permainan beregu, yang dimainkan oleh dua regu untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini adalah teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola. Permainan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar teman.
Gaya berenang  mempunyai cirri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda untuk dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat membugarkan tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat nasional maupun internasional.
Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital paru – paru dan mempengaruhi otot mejadi berisi. Untuk itu pembelajaran pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.

Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi diharapkan untuk dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang mengahalanginya seperti sakit. Diharapkan ada penjelasan tentang gaya berenang dan apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang. Bagi guru sebaiknya ditanamkan pengertian lebih lanjut mengenai ermainan rounders ini, karena permainan ini berbeda dengan permainan kasti, baseball maupun softball.
 Bagi guru perlu diperhatikan teknik-teknik bermain rounders dan kasti yang benar agar tidak terdapat kesalahan dalam melakukan permainan ini.
                      Bagi peserta didik sebaiknya sebelum melakukan permainan ini harus melakukan pemanasan terlebih dahulu karena permainan ini adalah salah satu permainan yang membutuhkan kekuatan fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Heryana Dadan, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. CV. Putra Nugraha.
Mardiana Ade, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas Terbuka.
Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang. Bandung: Angkasa
Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama: Grafindo
Drs Agung, Aspirasi, semester 1-2, penerbit dan percetakan Pustaka Manggala,2007.
Mardiana Ade. Ddk. 2009, Pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta. Universitas terbuka.
Heryana Dadan. Ddk. 2010, Pendidikan jasmani dan kesehatan. Surakarta.
http://www.anneahira.com/peraturan-olahraga-renang.htm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1    LATAR BELAKANG Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan calon guru SD atau pendidik. Guru harus mengetahui teknik memahami perkembangan murid, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Tidak hanya itu tetapi guru juga harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu guru harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan ataupun kelebihan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. Untuk itu guru harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik. Salah satunya dengan tes. Tes yang digunakan bisa teknik tes dan non tes sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu guru untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya.  Oleh karena itu, guru harus memahami bagaimana teknik tes dan non tes tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tekni

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR GURU DALAM MENGAJAR (MANAJEMEN KELAS)

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan. Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif

MAKALAH KURIKULUM SEKOLAH DASAR 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1      LATAR BELAKANG Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP ). Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada saat ini. Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementas