Langsung ke konten utama

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)


A.          Pengertian PBI (Problem Based Instruction)
Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran yang melibatkan peran aktif dari peserta didik untuk menemukan penyelesaian dari suatu permasalahan. Dengan model seperti ini diharapkan setiap peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang disajikan. Selain itu kreatifitas peserta didik akan semakin terasah dengan adanya pembelajaran Problem Based Instruction. Pemecahan masalah yang ditemukan oleh peserta didik adalah materi untuk memperoleh pengetahuan. Peserta didik mengerjakan masalah agar dapat menyusun pengetahuan mereka sendiri, menyusun penemuan, keterampilan berpikir kritis, meningkatkan kemandirian, serta memupuk rasa percaya diri.
Tugas utama pendidik dalam model Problem Based Instruction adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyediaan dialog serta mendukung belajar peserta didik. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing.

B.          Ciri-Ciri Model Problem Based Instruction (PBI)
Terdapat 3 ciri utama dari PBI yaitu :
1.        PBI merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBI ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. PBI tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui PBI peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolahdata, dan akhirnya menyimpulkan.
2.        Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBI menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3.        Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Untuk mengimplementasikan PBI, pendidik perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain, misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan. Model PBI merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan masalah nyata, sehingga motivasi dan rasa ingin tahu menjadi meningkat. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat mengembangkan cara berfikir dan keterampilan yang lebih tinggi.

C.            Tujuan Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
PBI tidak dirancang untuk membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, tetapi PBI dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pembelajar otonom dan mandiri. Banyak masalah yang ada di lingkungan peserta didik. Dengan PBI dapat meningkatkan kepekaan peserta didik dengan situasi lingkungan. Kepekaan tersebut bukan hanya diwujudkan dalam perasaan tetapi ada langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan mereka untuk memberikan solusi bagi masalah tersebut. Indikator-indikator yang memberikan peluang munculnya masalah-masalah dan memerlukan penyelesaian, serta membutuhkan kemampuan berpikir ilmiah adalah indikator indikator yang lebih tepat digunakan PBI. Jadi, Tujuan PBI adalah sebagai berikut :
1.        Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. Kerjasama yang dilakukan dalam PBI mendorong munculnya berbagi keterampilan inkuiri dan dialog dengan demikian akan berkembang keterampilan sosial dan berpikir.
2.        Permodelan Peranan Orang Dewasa yang autentik
3.        Pembelajar Otonom dan Mandiri.

Problem based instruction mengacu pada inkuiri, kontruktivisme dan menekankan pada berpikir tingkat tinggi. Model ini efektif untuk mengajarkan proses – proses berpikir tingkat tinggi, membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya dan membantu siswa memproses informasi yang telah dimiliki. Problem based instruction menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Lingkungan belajar yang terbuka menuntut peran aktif siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah sehingga menjadi pembelajar yang mandiri.
Sintaks Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)


D.          Sintak Problem Based Instruction (PBI)
Berikut adalah sintaks PBI (Problem Based Instruction) menurut Sugiyanto (2009), dilengkapi dengan pendapat Widodo (2009):
Sintak suatu pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Pada pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 7 (tujuh) langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Ketujuh langkah tersebut dijelaskan berdasarkan langkah-langkah berikut.
Tabel 1. Sintak PBI
No
Sintaks PBI
Tahap- 1

-         Guru menjelaskan tahapan pembelajaran PBI
-         Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
-         menjelaskan sarana atau alat pendukung
dibutuhkan
Tahap- 2
-         Orientasi siswa pada masalah
-         Mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah
-         memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah antar disiplin
Tahap- 3
-         Mengorganisasi siswa untuk belajar
-         Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap- 4
-         Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
-         Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, mengumpulkan data, hipotesis, pemecahan masalah.
Tahap- 5
-         Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
-         Guru membantu siswa untuk merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka untuk memberi tugas dengan temannya
Tahap- 6
-         Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
-         Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
Tahap-7
-         Membuat kesimpulan
-         Guru membantu siswa dalam membuat kesimpulan dari proses pemecahan masalah yang telah dilakukan
Sumber: Komalasari (2010: 59)
E.       Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBI
Berikut akan dijelaskan beberapa kelebihan model pembelajaran PBI;
1.         Peserta didik dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.
2.         Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan peserta didik lain.
3.         Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
4.         Peserta didik berperan aktif dalam KBM
5.         Peserta didik lebih memahami konsep fisika yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut.
6.         Melibatkan peserta didik secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berfikir peserta didik yang lebih tinggi. Pembelajaran lebih bermaknah. Peserta didik dapat merasakan manfaat pembelajaran fisika sebab masalah yang diselesaikan merupakan masalah sehari-hari.
7.         Menjadikan peserta didik lebih mandiri.
8.         Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain
9.         Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat.
Setelah mengetahui beberapa kelebihan dari model pembelajaran PBI, ternyata juga terdapat beberapa kekuarangan atau kelemahan dari model PBI itu sendiri. Berikut penjelasannya;
1.         Untuk peserta didik yang malas, tujuan dari model tersebut tidak dapat tercapai
2.         Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3.         Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan model ini.
4.         Membutuhkan waktu yang banyak
5.         Tidak setiap materi fisika dapat diajarkan dengan PBI
6.         Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk peserta didik yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dan lain-lain.
7.         Menuntut pendidik membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.
8.         Kurang efektif jika jumlah peserta didik terlalu banyak, idealnya maksimal 30 peserta didik perkelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1    LATAR BELAKANG Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan calon guru SD atau pendidik. Guru harus mengetahui teknik memahami perkembangan murid, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Tidak hanya itu tetapi guru juga harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu guru harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan ataupun kelebihan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. Untuk itu guru harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik. Salah satunya dengan tes. Tes yang digunakan bisa teknik tes dan non tes sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu guru untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya.  Oleh karena itu, guru harus memahami bagaimana teknik tes dan non tes tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tekni

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR GURU DALAM MENGAJAR (MANAJEMEN KELAS)

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan. Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif

MAKALAH KURIKULUM SEKOLAH DASAR 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1      LATAR BELAKANG Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP ). Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada saat ini. Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementas