BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Dari berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang
pada masa Awal Masehi sudah beragam. Informasi lain, Yesus disebut sebagai
Mesias dari Israel, Mesias adalah Kristus disebutkan Paulus sebanyak 270 kali dan variasi nama
Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali. Nama itu menunjuk
pada : Allah, Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.
“
|
Ia bertanya pada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
|
”
|
“
|
”
|
|
Injil Yohanes dilihat sangat khusus dalam
pandangan Kristologi, bahwa Firman atau λόγος, Allah sendiri menjadi manusia, dalam wujud
Kristus. Di sini dijelaskan bahwa Kristus yang adalah Yesus itu adalah
Allah sendiri, Ketuhanan Yesus merupakan pusat Teologi Perjanjian Baru, menurut Miller, "Yesus adalah Allah".
Mesias dalam Perjanjian Lama berarti keluarga Daud, raja yang selalu berjaya digantikan Mesias
dalam Perjanjian Baru menjadi raja yang dibangkitkan dari kematian. Raja
kerajaan yang gilang gemilang pada masa akhir dan menjadi pemimpin religius,
bukan pemimpin politik. Kata "Kristus" memiliki arti yang sama dengan Mesias yang artinya adalah "Yang
Diurapi". Di dalam ajaran Kristen, kelahiran Yesus sudah dinubuatkan
semenjak zaman nabi-nabi dalam Alkitab Perjanjian Lama: Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hagai, Mikha dan Zakharia.
Mesias di dalam Perjanjian Lama dinanti oleh orang Israel untuk memulihkan bangsa Israel dari
berbagai masalah, terutama politik. Jadi hadirnya Mesias adalah sebagai
"solusi" dalam masa krisis; Masa Israel ditawan oleh bangsa-bangsa lain. Orang
Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi
manusia. Pengajaran ini sangat penting.Jika pengajaran ini benar maka
kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda
dengan Agama-agama yang lain.
II.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1. Bukti Keilahian Yesus
2. Penyelidikan pernyataan Yesus sebagai Tuhan
3. Kemampuan intelektual manusia yang di miliki Yesus
III.
Tujuan Pembuatan Makalah
1. Dapat mengetahui bukti keilahian Yesus
2. Dapat mengetahui pernyataan Yesus sebagai Tuhan
3. Dapat mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki
Yesus sebagai Tuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
BUKTI KEILAHIAN YESUS
Dalam keseluruhan isi
Alkitab dan sepanjang sejarah gereja, banyak hamba Tuhan yang mati martir
karena keyakinan dan pernyataan iman mereka bahwa Yesus adalah Allah, Pribadi
kedua dari Allah Trinitas. Mereka dibunuh Karena keyakinan mereka yang teguh
akan keilahian Yesus yang utuh. Dari hal ini kita bisa belajar bahwa pendeta,
misionaris dan semua hamba Tuhan harus mendasarkan pelayanan mereka pada
keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Allah, Pencipta dan
Juruselamat. Untuk menciptakan dasar yang kokoh akan kepercayaan dan pengakuan
seperti ini, kita harus mempelajari topik tentang keilahian Yesus Kristus.
Rasul Paulus memiliki
dasar kepercayaan yang teguh akan keilahian Yesus yang utuh. Hal ini terbukti
dalam surat-suratnya;
Mereka adalah
keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai
manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji
sampai selama-lamanya. Amin! (Roma 9:5)
Yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan (Filipi. 2:6)
Ayat-ayat di atas
menunjukkan bahwa dalam pemikiran Paulus tidak ada pertanyaan atau keraguan
sama sekali terhadap keilahian Yesus. Dalam teologi Paulus, Yesus Kristus
adalah Allah. Sebagai orang Kristen, tidaklah cukup untuk sekedar memiliki
pengetahuan intelektual akan pernyataan iman seperti yang ditemukan dalam Roma
9:5, tetapi perlu untuk merenungkannya. Dan dalam Kolose 1:15, Paulus berkata
bahwa Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dan lebih utama
dari segala yang diciptakan. Di sini kata “gambar” berarti bahwa meskipun Yesus
adalah Allah, Ia telah menjadi manusia sehingga umat manusia bisa melihat dan
memahami Allah melalui mata jasmani mereka. Menurut pemahaman Paulus, Yesus
adalah gambar Allah, maksudnya Yesus adalah Allah itu sendiri. Paulus
selanjutnya menjelaskan dalam kolose 2:9 bahwa dalam Yesuslah berdiam secara
jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Di sini Paulus menjelaskan bahwa dalam
Yesus Kristus, seluruh kepenuhan keilahian-Nya ada dalam bentuk manusia, bukan
sebagian. Dengan kata lain, seluruh kepenuhan Allah ada di dalam diri manusia
Yesus.
Yesus adalah Allah
yang Mahakuasa yang memegang dan berkuasa atas kehidupan dan kematian setiap
orang. Dia mengendalikkan seluruh alam semesta termasuk bencana alam tsunami,
gempa bumi dan peristiwa alam lainnya yang dapat membunuh ribuan orang. Yesus
adalah Allah yang layak di kagumi. Ini berarti, kita harus memiliki rasa
hormat yang dalam terhadap Yesus. Bahkan stiap kali kita melihat hanya lukisan
Yesus, kita perlu memandangnya dengan rasa hormat. Tetapi, karena kecenderungan
sifat kita yang menganggap remeh akan lukisan Yesus, untuk menghindari
kesalahan ini adalah lebih baik untuk tidak menciptakan lukisan Yesus sama
sekali. Contohnya, di Filipina dan Negara Katolik lainnya, Yesus dilukiskan
sebagai bayi kecil yang tidak berdaya di samping lukisan patung Maria yang
menjulang tinggi. Karena gambaran Yesus yang seperti ini, banyak orang katolik
memiliki pemahaman yang salah tentang Yesus. Meskipun Yesus adalah Allah
pencipta yang menopang seluruh alam semesta, bayangan orang Katolik akan Maria
dengan bayi yang dipangkunya mengecilkan pentingnya pemahaman mereka akan Yesus
Kristus. Rasul Petrus juga memiliki keyakinan yang kokoh akan keilahian Yesus.
Dalam pemahaman rasul Petrus tentang Keilahian Yesus Kristus, ia berkata kepada
Yesus. “Engkau adalah mesias, Anak Allah yang hidup” ( Matius 16:16 )!.
2.
PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN
Kapan Yesus dibungkus dengan jubah Keilahian ?
Jawaban sederhananya, sejak awal. Para murid awal, sebagaimana Paulus
tunjukkan, percaya dan mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang manusia, lahir
dari ibu yang manusia (Gal. 4:4). Akan tetapi, pada ayat itu pun ia menyebut
Yesus sebagai Anak Allah, dalam pengertian absolut bahwa Dia memiliki
keberadaan ilahi. Untuk menghindarkan keraguan, Paulus sebenarnya menggambarkan
Yesus “dalam rupa Allah” (Fil.2:6). Ia menuliskan hal ini pada awal tahun
50-an. Terlebih, ia mengutip sejenis himne yang sangat bersifat yahudi dan
tidak diragukan lagi berasal dari para rasul di Palestina pada masa awal Gereja
(Fil. 2:5-11).
Tambahkan kedua teks dari masa awal Gereja ini kepada
pernyataan matang Paulus tentang Keilahian Yesus- seperti Roma 1:3(“AnakNya[Allah]”),
1 Korintus 8:6 (“Satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala
sesuatu telah dijadikan”), dan Kolose 1:15-16 (“Ia [Kristus] adalah gambar
Allah yang tidak kelihatan . . . di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu”), dan jelas abad ke-4 tidak menciptakan keilahian Yesus Kristus.
Gereja perdana memegang teguh iman bahwa Yesus adalah sepenuhnya dan seutuhnya
Ilahi. Dengan tambahan bukti dari Paulus dan tulisan-tulisan Gereja perdana,
ada lebih banyak konfirmasi atas keilahian Yesus. Semua ini menunjukkan
bahwa lama sebelum Konsili Nicea, para pemimpin Gereja sudah menganggap Yesus
sebagai Ilahi. Ini lah yang ditulis oleh beberapa pemimpin.( tahun tertera
merupakan perkiraan ) :
§ Ignatius: “Allah sendiri dimanifestasikan dalam bentuk manusia”
(105 M).
§ Clement: “Sudah sepantasnya engkau berpikir bahwa Kristus adalah
Allah” (150 M).
§ Justin Martyr: “Bapa alam semesta memiliki seorang Putra. Dan Dia .
. .juga Allah” (160 M).
§ Irenaeus; “Dia adalah Allah, karena nama Immanuel mengindikasikan
hal ini” (180 M)
§ Tertullian: “. . .Kristus adalah Allah kita” (200 M)
§ Origen: “Tidak Seorang pun perlu merasa terhina karena Juruselamat
juga adalah Allah. . .” (225 M).
§ Novatian: “. . .Dia bukan sekedar manusia, tetapi juga Allah. . . ”
(235 M).
§ Cyprian: “Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita” (250 M).
§ Methodius: “. . .Dia sejak dulu dan hingga kini. . . bersama Allah,
dan adalah Allah.. ” (290 M).
§ Lactantius: “Kita percaya Dia adalah Allah” (304 M).
Mesias atau Kristus
berarti yang diurapi. Dalam Perjanjian Lama, setidaknya hanya tiga jenis orang
yang menerima pengurapan, yaitu Raja, Nabi dan Imam. Tindakan pengurapan ini
membedakan atau memisahkan seseorang untuk menjadi raja, nabi, dan imam. Yesus
diurapi oleh Allah Bapa dan Roh Kudus menjadi Raja segala raja, Nabi segala
nabi dan Imam tertinggi. Hanya Yesus sendiri yang sanggup menyelamatkan manusia
dari dosa dan kematian. Ia adalah Anak Allah, artinya Ia sama dengan Allah bapa
( Huios). Karena itu, sebagai orang Kristen kita patut belajar
menghormati dan mengagumi Yesus. Untuk melakukan hal ini, kita perlu
merenungkan pengakuan Petrus akan keilahian Yesus Kristus yang utuh seperti
yang ditemukan dalam Matius 16:15-17. Inti dari pengakuan iman Petrus ialah:
Yesus adalah Kristus, Ia adalah Allah.
Pengakuan bahwa Yesus
adalah Allah dilontarkan oleh rasul-rasul Yesus, seperti Paulus, Petrus,
Yohanes dan Tomas. Sekarang mari kita melihat pengakuan Yesus sendiri tentang
diri-Nya. Sepanjang tiga tahun pelayanan Yesus di dunia ini, khususnya pada
awal dan pertengahan pelayanan-Nya, Ia tidak menyatakan diri-Nya sebagai Allah.
Allah Bapalah yang menyatakan kepada para murid tentang jati diri Yesus
sebagaimana Bapa berkata, “ Inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan ”. Tetapi, pada akhir pelayana-Nya Yesus mengungkapkan siapa
diri-Nya sesungguhnya. Sedikitnya ada 10 catatan dalam Alkitab tentang
pengakuan Yesus sendiri yang menunjukkan bahwa Ia adalah Allah.
1. Yohanes 10:30,
Aku dan Bapa adalah satu.
Kata “satu” di sini
dalam bahasa asli Yunani adalah Hen yang berarti, sama dalam hakikat,
kualitas dan kuantitas.
2. Yohanes 5:23,
Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang
mengutus Dia.
Pernyataan ini
menyiratkan bahwa Yesus dan Allah Bapa adalah setara.
3. Yohanes 8:19,
Maka kata mereka kepada-Nya: “Dimanakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: “Baik Aku,
maupun Bapa-ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu
mengenal juga Bapa-ku.”
Yesus mengatakan
kepada orang-orang Yahudi bahwa jika mereka mengenal Allah, mereka juga akan
mengenal Yesus. Artinya, Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah Bapa.
4. Yohanes 14:1,
Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku
Yesus mengatakan untuk
percaya kepada Allah Trinitas dan juga percaya kepada-Nya karena Ia adalah
Allah.
5. Yohanes 14:8-9,
Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah
cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,
ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami.”
Yesus menjawab Filipus
bahwa siapa telah melihat Allah, telah melihat Dia. Ini berarti bahwa Ia dan
Allah adalah setara.
6. Markus 2:5,
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Yesus memiliki
wewenang untuk mengampuni dosa karena Ia adalah Allah.
7. Yohanes 14:6,
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesus berkata bahwa Ia
adalah sumber hidup yang abadi.
8. Yohanes 5:27, Dan
Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak
manusia.
Yesus adalah
satu-satunya yang berkuasa atas penghakiman.
9. Markus 14:61-62,
Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya
kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah engkau Mesias, Anak dari yang
Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak manusia duduk
disebelah kanan yang Mahakuasa dan dating di tengah-tengah awan-awan di
langit.”
10. Matius 26:63-64, Tetapi
Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah,atau tidak.” Jawab
Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai
sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa
dan datang di atas awan-awan langit.”
Setelah perjamuan
malam terakhir, Yesus diserahkan kepada Imam Besar dan Imam Besar bertanya
kepada-Nya apakah Dia adalah Mesias, Anak dari yang Terpuji. Yesus mengaku
secara langsung dan terus terang bahwa Ia adalah Mesias.
Ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan pernyataan
Yesus sendiri bahwa Ia adalah Allah.
Saksi
|
Ayat-ayat Alkitab
|
|||
Paulus
|
Roma. 9:5
Fil. 2:6-11
Kol. 1:15-16
Kol. 2:9
Tit. 2:13
|
Ia adalah Allah yang
harus dipuji sampai selama-lamanya.
Yang walaupun dalam
rupa Allah
Ia adalah gambar
Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan.
Sebab dalam Dialah
berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.
Allah yang Mahabesar
dan Juruselamat kita Yesus Kristus
|
||
MURID
|
Petrus
|
Mat. 16:16
|
Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup.
|
|
Tomas
|
Yoh. 20:28
|
Ya Tuhanku dan
Allahku
|
||
Yohanes
|
Yoh. 1:1
1 Yoh. 15:20
|
Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu sebagai Allah.
Dia adalah Allah
yang benar dan yang hidup kekal.
|
||
|
YESUS
|
Yoh. 10:30
Yoh. 5:23-24
Mark. 2:5-7
Yoh 5:27
Yoh. 14:1
Yoh. 14:6
Yoh. 14:8-9
Yoh. 8:19
Mark. 14:62
Mat. 26:64
|
Aku dan Bapa adalah
satu (kepada orang Yahudi)
Supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa (kepada orang yahudi)
Dosamu sudah
diampuni (kepada orang yahudi)
Dan Ia telah
memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak manusia
(kepada orang Yahudi)
Percayalah kepada
Allah, percayalah juga kepadaku (kepada murid-murid)
Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup (kepada Tomas)
Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa (kepada Filipus)
Jikalau sekiranya
kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku (kepada ahli Taurat dan orang
Farisi)
Akulah Dia (kepada
Imam Besar)
Engkau telah
mengatakannya (kepada Imam Besar)
|
|
ALLAH BAPA
|
Mat. 3:17
Mat. 17:5
|
Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan (ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes)
Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia (kepada Petrus,
Yakobus dan Yohanes)
|
3.
KEMAMPUAN INTELKTUAL MANUSIA YANG DIMILIKI YESUS
Walaupun Yesus
memiliki kesamaan dengan manusia secara jasmani, kejiwaan dan perasaan, secara
intelektual Ia jauh melebihi manusia biasa. Dia mengetahui hal-hal yang terjadi
dalam kehidupan seseorang di masa lampau, sekarang dan akan dating. Bahkan Ia
sanggup melihat jauh kedalam lubuk hati seseorang. Ada beberapa contoh yang membuktikan
kemampuan supranatural intelektual Yesus :
V Yesus tahu apa yang sedang di percakapkan
murid-murid-Nya tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Luk. 9:47).
V Yesus tahu apa yang sedang dipikirkan oleh
orang-orang Farisi ketika Dia menyembuhkan seseorang pada hari sabat (Luk.
6:8).
V Yesus tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan
oleh Natanael (Yoh. 1:47).
V Yesus tidak membutuhkan kesaksian karena Dia
tahu apa yang ada dalam hati manusia (Yoh. 2:25).
V Yesus tahu kehidupan pribadi perempuan Samaria
yang bertemu dengan Dia dekat sumur Yakub (Yoh. 4:17-19)
V Yesus tahu sebelumnya bahwa Petrus akan
menyangkal-Nya tiga kali (mat. 26:34).
V Yesus tahu bahwa Dia akan mati di atas kayu
salib dan akan bangkit kembali pada hari yang ketiga. Dia mengatakan hal
tersebut sekitrar 15 kali; Matius 17:9, 17:22, 20:19, 20:28, 21:39, 26:2,
26:12, 26:26, 26:32, 26:39, 26:45; Markus 9:10; Lukas 9:22-27; Yohanes 2:18-22,
12:27-34.
V Yesus tahu bahwa Ia akan menjalani baptisan
(Luk. 12:50) – baptisan di sini merujuk kepada salib (Rom. 6:3).
Dengan mengamati sisi manusiawi Yesus Kristus, ada
beberapa hal penting untuk direnungkan. Meskipun Yesus adalah Allah Pencipta
dan Penguasa, Ia merendahkan diri-Nya ke tingkat manusia dan merasakan
kelemahan-kelemahan seperti yang dialami oleh manusia. Ini adalah sebuah
pengorbanan besar yang dilakukan oleh Allah. Karena itu, ketika merenungkan
kemanusiaan Yesus Kristus, hati kita seharusnya meluap dengan ucapan syukur
kepada Yesus yang rela menanggung berbagai kesusahan untuk menggenapi rencana
keselamatan Allah. Kita juga harus merenungkan fakta dimana Yesus rela
melepaskan hak-hak istimewa yang Ia miliki dan menjadi setingkat dengan
manusia, bahkan lebih rendah dari manusia, menderita dan mati di kayu salib
demi menebus dosa umat-Nya. Oleh karena itu, sebagai pengikut Yesus, kita harus
belajar untuk melepaskan hak-hak kita di dalam mengikut jejak Yesus. Kita harus
belajar merendahkan diri dan memikul salib sama seperti teladan yang telah
diberikan oleh Yesus. Kemanusiaan Yesus yang utuh juga bisa menjadi penghiburan
bagi kita, karena melalui kemanusiaan-Nya Yesus benar-benar mengerti dan menaruh
belas kasihan terhadap kelemahan-kelemahan kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
:
Berdasarkan kehandalan
naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai
keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang
ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan
dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan
mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah
benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Dengan jelas Yesus menyatakan
diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
DAFTAR PUSTAKA
Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker
Book House, Grand Rapids,1986.
Michigan 49516.
Garlow L.James dan Jones Peter, Cracking Da Vinci’s
Kode, 2005. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, 2000.Thomas Nelson Publisher.
Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab,
1998.Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.
Thomas Hwang, Kristologi, ANDI
Offset,2001.Yogyakarta
Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing
House, Grand Rapids, MI 49530,USA
Alkitab, LAI versi.
Komentar